1. Apa keuntungan dari Training Within Industry ?Jawab :
Training Within Industry (TWI) adalah metode empat tahap yang mana setiap programnya dibuat sederhana, langsung dan mudah diimplementasikan. Apabila supervisor menggunakan metode training pekerjaan yang tepat, berarti pekerjaan yang dilakukan akan terstandarisasi dan standar tersebut akan diikut. Dengan terciptanya kestabilan dasar dalam operasional berarti hasil atau output dari setiap pekerjaan dapat diprediksi. Ketika supervisor melakukan rincian dari pekerjaan, hal ini juga memungkinkan mereka menghilangkan pemborosan dan mempergunakan material, mesin dan orang dimiliki secara efektif.
TWI lebih menekankan penggunaan pikiran kita. Jadi kita dibiasakan untuk melakukan pekerjaan dan melakukan perbaikan dengan berpikir, bukan secara "text book".
2. Bagaimana mengembangakan TWI untuk pelatihan dengan jumlah karyawan yang banyak ?Jawab :
Metode pengajaran/pemberian instruksi ala TWI, memang terkesan individualis dan memang itu yang sebaiknya dilakukan bila ingin menghasilkan dampak yang maksimal. Tetapi dapat dilakukan modifikasi dengan mengelompokkan orang dengan kecenderungan karakter yang berbeda. Misalnya, dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan atau dikelompokkan berdasarkan kemampuan bahasa dan lain-lain.
Dengan pengelompokan tersebut, berarti ada kemungkinan step-step utama dari Lembar Uraian Pekerjaan yang digunakan akan berbeda. Misalkan untuk karyawan baru/orang yang baru mengerjakan pekerjaan tersebut, step-step utamanya akan lebih detail dibandingkan orang yang pernah mengetahui mengenai pekerjaan tersebut. Untuk orang-orang yang disebut terakhir ada kemungkinan step-step utamnya bisa lebih singkat.
3. Apakah TWI ada patennya ?Jawab :
Sepanjang yang penulis ketahui, TWI tidak ada patennya. Mungkin yang ada adalah copyright dari buku-buku yang diterbitkan lembaga-lembaga institusi yang mengalihbahasakan Manual TWI tersebut. Dimana copyrightnya adalah terhadap alih bahasa yang dilakukan.
4. Dimana bisa belajar TWI ?Jawab :
Kalau di Jepang pembelajaran TWI bisa dilakukan di Nihon Sangyou Kunren Kyoukai yang berlokasi di Shibuya, Tokyo, Jepang. Di Amerika secara berkala dilakukan TWI Summit : http//www.twisummit.com/ . Pada saat summit tersebut diselenggarakan sesi-sesi pelatihan untuk TWI-JI, JM, JR dan JS. Disamping itu banyak lembaga-lembaga train lain yang menyelenggarakan pelatihan yang alamat websitenya bisa dicari..
Sedangkan di Indonesia sendiri belum banyak lembaga-lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan Training Within Industry. Perkiraan penulis, karena masih sedikit trainer yang belajar untuk menjadi trainer untuk Training Within Industry.
Pembelajaran untuk menjadi trainer Training Within Industry sebenarnya bisa dilakukan sendiri dengan mengundul Manual Training Within Industry yang bisa di download pada website TWI Service :
http://www.trainingwithin industry.net/, misalnya. Manual tersebut adalah manual yang digunakan sebagai pegangan trainer pada saat melakukan training TWI. Manual tersebut adalah manual yang dibagikan pada saat pelatihan sebagai trainer, bukan sebagai "practitioner".
Saya sendiri berusaha memberikan pelatihan-pelatihan secara publik maupun inhouse.
5. Haruskah mempunyai sertifikat TWI untuk bisa melakukan/mengajarkan TWI di internal perusahaan ?Jawab :
Karena prinsip atau filosofi TWI adalah Learning by Doing, yang terpenting adalah melakukan 4 tahap yang dirangkum dalam masing-masing modul secara benar.
Menurut pendapat saya, tidak ada keharusan mendapatkan sertifikat secara khusus untuk menetapkan Master Trainer TWI dalam lingkungan perusahaan seperti yang disarankan dalam buku Toyota Talent.
Sebenarnya apabila seseorang memahami modul-modul TWI yang bisa diunduh diatas, dia tidak perlu training khusus sebagai trainer. Tetapi kecenderungan masing-masing pribadi berbeda. Ada yang nyaman apabila sudah MELIHATnya, atau sudah MENDENGARnya dan atau MELAKUKANnya. Jadi alangkah baiknya, apabila Master trainer TWI itu mendapat pelatihan secara khusus untuk bisa menambah wawasan untuk dapat membawakan training TWI sesuai modul yang sudah mendekatai "sempurna", sejak TWI dirangkum dan diajarkan.
6. Apa dampak pelatihan TWI ?Jawab :
Dampak yang paling besar yang saya rasakan dari TWI adalah perubahan pola pikir. Kalau dari training TWI didapatkan hasil produktifitas meningkat, NG berkurang, hubungan kerja bertambah baik ataupun keselamatan kerja meningkat itu merupakan dampak sampingan dari TWI untuk di lingkungan pekerjaan.
Dampak terbesar adalah perubahan pola pikir dari masing-masing individu yang mengikuti pelatihan TWI, tentang bagaimana pola mengajar/memberikan instruksi yang manusiawi, pola pikir bagaimana tahapan-tahapan yang sebaiknya dilakukan untuk melakukan perbaikan, tahapan-tahapan apa yang manusiawi untuk mencari akar masalah dari hubungan antar manusia dan bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah tersebut, atau mencari akar masalah penyebab timbulnya kecelakaan kerja bukan penyebab langsungnya saja, lalu bagaimana melakukan pencegahan terhadap akar masalah tersebut.
Dengan pola pikir yang berubah tersebut, apabila pola pikir tersebut diyakini "BAIK", kemungkinan akan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, baik di lingkungan perusahaan maupun lingkungan keluarga. Alhasil dampak yang terintegrasi bisa didapatkan. Jadi kembali lagi kalau saya ditanyakan apa dampak dari TWI ? PERUBAHAN POLA PIKIR, yang akan menjadi SKILL seseorang.