Training Within Industry
Blog untuk informasi tentang TWI
Wednesday, August 15, 2012
Saturday, September 3, 2011
Training Within Industry (E-Magazine)
Friday, September 2, 2011
App Inventor
Saturday, March 19, 2011
Tanya Jawab tentang Training Within Industry
Jawab :
Training Within Industry (TWI) adalah metode empat tahap yang mana setiap programnya dibuat sederhana, langsung dan mudah diimplementasikan. Apabila supervisor menggunakan metode training pekerjaan yang tepat, berarti pekerjaan yang dilakukan akan terstandarisasi dan standar tersebut akan diikut. Dengan terciptanya kestabilan dasar dalam operasional berarti hasil atau output dari setiap pekerjaan dapat diprediksi. Ketika supervisor melakukan rincian dari pekerjaan, hal ini juga memungkinkan mereka menghilangkan pemborosan dan mempergunakan material, mesin dan orang dimiliki secara efektif.
TWI lebih menekankan penggunaan pikiran kita. Jadi kita dibiasakan untuk melakukan pekerjaan dan melakukan perbaikan dengan berpikir, bukan secara "text book".
2. Bagaimana mengembangakan TWI untuk pelatihan dengan jumlah karyawan yang banyak ?
Jawab :
Metode pengajaran/pemberian instruksi ala TWI, memang terkesan individualis dan memang itu yang sebaiknya dilakukan bila ingin menghasilkan dampak yang maksimal. Tetapi dapat dilakukan modifikasi dengan mengelompokkan orang dengan kecenderungan karakter yang berbeda. Misalnya, dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan atau dikelompokkan berdasarkan kemampuan bahasa dan lain-lain.
Dengan pengelompokan tersebut, berarti ada kemungkinan step-step utama dari Lembar Uraian Pekerjaan yang digunakan akan berbeda. Misalkan untuk karyawan baru/orang yang baru mengerjakan pekerjaan tersebut, step-step utamanya akan lebih detail dibandingkan orang yang pernah mengetahui mengenai pekerjaan tersebut. Untuk orang-orang yang disebut terakhir ada kemungkinan step-step utamnya bisa lebih singkat.
3. Apakah TWI ada patennya ?
Jawab :
Sepanjang yang penulis ketahui, TWI tidak ada patennya. Mungkin yang ada adalah copyright dari buku-buku yang diterbitkan lembaga-lembaga institusi yang mengalihbahasakan Manual TWI tersebut. Dimana copyrightnya adalah terhadap alih bahasa yang dilakukan.
4. Dimana bisa belajar TWI ?
Jawab :
Kalau di Jepang pembelajaran TWI bisa dilakukan di Nihon Sangyou Kunren Kyoukai yang berlokasi di Shibuya, Tokyo, Jepang. Di Amerika secara berkala dilakukan TWI Summit : http//www.twisummit.com/ . Pada saat summit tersebut diselenggarakan sesi-sesi pelatihan untuk TWI-JI, JM, JR dan JS. Disamping itu banyak lembaga-lembaga train lain yang menyelenggarakan pelatihan yang alamat websitenya bisa dicari..
Sedangkan di Indonesia sendiri belum banyak lembaga-lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan Training Within Industry. Perkiraan penulis, karena masih sedikit trainer yang belajar untuk menjadi trainer untuk Training Within Industry.
Pembelajaran untuk menjadi trainer Training Within Industry sebenarnya bisa dilakukan sendiri dengan mengundul Manual Training Within Industry yang bisa di download pada website TWI Service : http://www.trainingwithin industry.net/, misalnya. Manual tersebut adalah manual yang digunakan sebagai pegangan trainer pada saat melakukan training TWI. Manual tersebut adalah manual yang dibagikan pada saat pelatihan sebagai trainer, bukan sebagai "practitioner".
Saya sendiri berusaha memberikan pelatihan-pelatihan secara publik maupun inhouse.
5. Haruskah mempunyai sertifikat TWI untuk bisa melakukan/mengajarkan TWI di internal perusahaan ?
Jawab :
Karena prinsip atau filosofi TWI adalah Learning by Doing, yang terpenting adalah melakukan 4 tahap yang dirangkum dalam masing-masing modul secara benar.
Menurut pendapat saya, tidak ada keharusan mendapatkan sertifikat secara khusus untuk menetapkan Master Trainer TWI dalam lingkungan perusahaan seperti yang disarankan dalam buku Toyota Talent.
Sebenarnya apabila seseorang memahami modul-modul TWI yang bisa diunduh diatas, dia tidak perlu training khusus sebagai trainer. Tetapi kecenderungan masing-masing pribadi berbeda. Ada yang nyaman apabila sudah MELIHATnya, atau sudah MENDENGARnya dan atau MELAKUKANnya. Jadi alangkah baiknya, apabila Master trainer TWI itu mendapat pelatihan secara khusus untuk bisa menambah wawasan untuk dapat membawakan training TWI sesuai modul yang sudah mendekatai "sempurna", sejak TWI dirangkum dan diajarkan.
6. Apa dampak pelatihan TWI ?
Jawab :
Dampak yang paling besar yang saya rasakan dari TWI adalah perubahan pola pikir. Kalau dari training TWI didapatkan hasil produktifitas meningkat, NG berkurang, hubungan kerja bertambah baik ataupun keselamatan kerja meningkat itu merupakan dampak sampingan dari TWI untuk di lingkungan pekerjaan.
Dampak terbesar adalah perubahan pola pikir dari masing-masing individu yang mengikuti pelatihan TWI, tentang bagaimana pola mengajar/memberikan instruksi yang manusiawi, pola pikir bagaimana tahapan-tahapan yang sebaiknya dilakukan untuk melakukan perbaikan, tahapan-tahapan apa yang manusiawi untuk mencari akar masalah dari hubungan antar manusia dan bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah tersebut, atau mencari akar masalah penyebab timbulnya kecelakaan kerja bukan penyebab langsungnya saja, lalu bagaimana melakukan pencegahan terhadap akar masalah tersebut.
Dengan pola pikir yang berubah tersebut, apabila pola pikir tersebut diyakini "BAIK", kemungkinan akan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, baik di lingkungan perusahaan maupun lingkungan keluarga. Alhasil dampak yang terintegrasi bisa didapatkan. Jadi kembali lagi kalau saya ditanyakan apa dampak dari TWI ? PERUBAHAN POLA PIKIR, yang akan menjadi SKILL seseorang.
Tuesday, June 10, 2008
Kartu TWI-JR
CARA MENANGANI MASALAH
Menetapkan Tujuan
Step 1 Menangkap Fakta
Periksa hal-hal sampai saat ini
Bicara dengan orang terkait
Tangkap perasaan & unek-uneknya
Tangkap semua duduk perkaranya
Step 2 Pikirkan baik-baik kemudian Menetapkan
Rapikan semua Fakta
Pikirkan keterkaitan antara fakta
Pikirkan Tidakan apa ?
Pastikan dengan kebijakan dan aturan
Tujuannya bagaimana, terhadap orang yang bersangkutan ?
Terhadap tempat kerja, terhadap produksi bagaimana dampaknya ?
Jangan tergesa-gesa ambil keputusan !
Step 3 Mengambil Tindakan
Apakah seharusnya dilakukan sendiri ?
Perlukah bantuan seseorang ?
Haruskah memberitahu atasan ?
Perhatikan timing tindakan
Jangan alihkan tanggung jawab
Step 4 Memastikan sesudahnya
Kapan memastikan ?
Berapa kali harus memastikan ?
Pencapaian hasil, sikap dan hubungan timbal balik
Apakah menjadi lebih baik ?
Apakah tindakan itu bermanfaat untuk produksi ?
CARA MEMPERLAKUKAN ORANG
Supervisor mencapai hasil melalui bawahan
SIKAP DASAR
Untuk menjadikan baik hubungan antar manusia
Memberitahu baik tidaknya sikap kerja orang yang bersangkutan.
Menentukan dulu apa yang anda inginkan kepada yang bersangkutan
Membimbing agar lebih baik lagi dapat melakukan pekerjaan.
Memuji pada waktu baik
Memperhatikan aktifitas & pekerjaan menarik yang tidak biasanya
Mengatakan sebelum lupa
Memberitahu jauh-jauh hari perubahan yang berpengaruh kepada yang bersangkutan
Kalau bisa dikatakan alasannya
Berusaha meyakinkan perubahan tersebut
Memaksimalkan potensi yang bersangkutan
Mencari potensi yang tersembunyi
Tidak menghalang-halangi jalan untuk berkembang
Bawahan harus diperlakuka dengan
Memperhatikan personalitasnya
Kartu TWI-JS
Definisi dari Keselamatan adalah memikirkan secara dini tindakan-tindakan yang harus diambil sebelum melakukan suatu pekerjaan.
Step 1 Pikirkan dan cari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan
Cek kondisi aktual, cek catatan-catatan, bertanyalah jika tidak tahu
Memperkirakan kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan
Apakah dari faktor benda-benda atau orang ?
Cek aturan dan standar yang berlaku
Dan selalu sadar akan kondisi kerja
Step 2 Pikirkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan, lalu putuskan
Coba urutkan faktor-faktor penyebab suatu kecelakaan
Pikirkan hubungan korelasi antar penyebab-penyebab itu
Tanyakan ke orang yang lebih tahu detail tentang hal tsb.
Pikirkan beberapa tindakan yang bisa diambil
Kebijakan yang diambil harus berstandar pada aturan dan standar
dan putuskan tindakan perbaikan berikutnya
Cek jangan-jangan ada penyebab dari diri sendiri
Step 3 Lakukan tindakan
Bisakah kita lakukan sendiri ?
Perlukah melapor ke atasan ?
Minta kerjasama dengan siapa ?
Segera lakukan tindakan itu
Step 4 Review hasil-hasil tindakan yang dilakukan
Sering-sering cek
Apakah tindakan sudah dilakukan dengan sebenar-benarnya ?
Apakah penyebab-penyebab itu sudah benar-benar dihilangkan ?
Apa tidak muncul penyebab yang baru ?
Benda Part-part, material
Fasilitas-fasilitas, mesin, tool-jig
Metoda kerja, layout
Benda-benda berbahaya, benda-benda yang merusak
Lingkungan
Orang Level kemampuan orang
Kondisi mental orang
Sikap kerja, metode
Pemakaian alat pelindung
Penanganan atas tool-tool yang dipakai
Hubungan antar manusia
Kontak Timing dari kontak itu bagaimana keadaannya
Seiri – Seito Penyempurnaan inspeksi mesin Kerja standar
Catatan tanpa ada kecelakaan bukanlah sekedar catatan nasib baik,
Tetapi merupakan catatan hasil kerja dari kita para pemimpin
Hormati manusia Perjelas faktor-faktor yang bisa jadi penyebab kecelakaan
Sunday, February 18, 2007
Mulai Training TWI-JS
Mulai besok training TWI lagi, kali ini training TWI-JS (Job Safety). Nah... bisa nambah lagi nih tulisan dengan TWI-nya. Sebenarnya pengen banyak nulis, tapi meeting melulu tiap hari jadi nggak sempet nulis.
Dewa.....