Sunday, February 18, 2007
Mulai Training TWI-JS
Mulai besok training TWI lagi, kali ini training TWI-JS (Job Safety). Nah... bisa nambah lagi nih tulisan dengan TWI-nya. Sebenarnya pengen banyak nulis, tapi meeting melulu tiap hari jadi nggak sempet nulis.
Dewa.....
Saturday, February 3, 2007
Kartu JM (Job Method)
------ Cara Kaizen ------
Adalah cara yang realistis dan bermanfaat untuk memproduksi secara masal, dengan kualitas baik, dalam waktu singkat dengan menggunakan material, mesin dan sumber daya manusia yang tersedia.
Tahap 1 …… Menguraikan pekerjaan
1. Catat semua item pekerjaan seperti apa adanya saat ini
2. – Pekerjaan pengangkutan
- Pekerjaan dengan mesin
- Pekerjaan dengan tangan
Semua menjadi detail
Tahap 2 …… Bertanya kepada diri sendiri, mengenai detail itemnya
1. Lakukan pertanyaan seperti dibawah ini :
Mengapa hal tersebut diperlukan ?
Apa tujuan dari hal tersebut ?
Dimana sebaiknya dilakukan ?
Kapan sebaiknya dilakukan ?
Siapa yang paling tepat untuk melakukannya ?
Bagaimana cara yang baik untuk melakukannnya ?
2. Bersamaan dengan itu, bertanya kepada diri sendiri mengenai hal berikut
Material, Mesin, Fasilitas, Perkakas, Desain, Lay out, Gerakan, Keselamatan dan Perapihan
Tahap 3…… Mengembangkan metode baru
1. Hilangkan item kerja yang tidak diperlukan.
2. Bila dapat, gabungkan item kerja yang ada
3. Ganti urutan item kerja yang baik
4. Permudah item kerja yang diperlukan
Agar pekerjaan lebih nyaman dan aman,
- Letakkan material, perkakas dan fasilitas di tempat yang paling baik dari ruang gerak tubuh
- Gunakan alat pengirim jatuh otomatis atau alat suplai lainnya yang memakai gravitasi
- Gunakan kedua belah tangan secara efektif
- Ganti tangan untuk penyangga dengan jig atau alat bantu lain
5. Pikirkan untuk meminta bantuan dari orang lain
6. Catat item kerja cara baru
Tahap 4…… Melaksaakan metode baru
1. Buat atasan untuk mengerti metode baru.
2. Buat bawahan untuk mengerti metode baru
3. Mintakan persetujuan akhir dari bagian yang berkaitan mengenai keamanan, kualitas, jumlah produksi dan harga dasar
4. Terapkan metode baru ke dalam pekerjaan. Gunakan metode tsb. Sampai kaizen berikutnya.
5. Akui kontribusi orang lain.
Kartu JI (Job Instruction)
----- 4 Tahap Cara Mengajar ------
Tahap 1 …… Dipersiapkan untuk belajar
Dibuat nyaman
Menyebutkan pekerjaan apa yang akan dikerjakan
Mengecek tingkat pengetahuan terhadap pekerjaan tersebut
Diciptakan perasaan ingin belajar pekerjaan tersebut
Ditempatkan di posisi yang benar
Tahap 2 …… Menjelaskan pekerjaan
Menyebutkan, memperagakan dan menerangkan dengan tulisan
satu demi satu step utamanya
Menekankan poin-poin pentingnya
Dengan jelas, tanpa ada yang terlewat dan sabar
Tidak dipaksakan melebihi kemampuan pemahamannya.
Tahap 3…… Disuruh mempraktekannya
Ketika mempraktekkannya………segera perbaiki bagian yang salah
Sambil mempraktekkannya, disuruh menjelaskan pekerjaan tersebut
Disuruh mempraktekan sekali lagi, sambil menyebutkan poin pentingnya
Pastikan sampai yakin bahwa sudah dimengerti
Tahap 4…… Melihat setelah diajarkan
Disuruh menjalankan pekerjaan yang telah diajarkan
Menetapkan orang untuk bertanya ketika ada yang tidak dimengerti
Dicek berulang kali
Dibuat supaya mau bertanya
Mengurangi bimbingan secara bertahap.
Bila orang yang diajarkan tidak ingat, itu karena kita tidak mengajarkannya
------- CARA MENGAJARAKAN PEKERJAAN -------
CARA PERSIAPAN
Sebelum mengajar :
Membuat Tabel Rencana Pelatihan
Siapa…..
Pekerjaan yang mana…..
Sampai kapan…..
Mendaftar dan mengurutkan step-step yang utama
Mencari poin-poin pentingnya
(Keselamatan senantiasa jadi poin penting)
Menyiapkan seluruh barang-barang
Peralatan, perkakas, material yang benar dan barang-barang lain yang diperlukan
Mengatur dan menyiapkan tempat kerja
Dilakukan dengan baik, supaya pekerja senantiasa mematuhinya.
Wednesday, January 31, 2007
Sejarah Training Within Industry (Part 4)
Oktober 1951 Introduksi TWI di Jepang dinyatakan selesai.
Juli 1955 Pendirian Asosiasi Nihon Sangyou Kunrenn. (Asosiasi Pelatihan Manufaktur Jepang) Menjadi inti dalam pelatihan untuk pengawas yang berdasarkan MTP dan TWI.
1968 dimulai program pelatihan baru yang dinamakan Cara bekerja secara aman. Dan dimulai training JS.
Sebagai tambahan Informasi, dibawah ini adalah jumlah lulusan trainer di Jepang, hingga Maret 2006.
1. TWI-JI/Job Instrucion. 6263
2. TWI-JM/Job Methods 4265
3. TWI-JR/Job Relations 4733
4. TWI-JS/Job Safety 3044
Sejarah Training Within Industry (Part 4)
Oktober 1951 Introduksi TWI di Jepang dinyatakan selesai.
Juli 1955 Pendirian Asosiasi Nihon Sangyou Kunrenn. (Asosiasi Pelatihan Manufaktur Jepang) Menjadi inti dalam pelatihan untuk pengawas yang berdasarkan MTP dan TWI.
1968 dimulai program pelatihan baru yang dinamakan Cara bekerja secara aman. Dan dimulai training JS.
Sebagai tambahan Informasi, dibawah ini adalah jumlah lulusan trainer di Jepang, hingga Maret 2006.
1. TWI-JI/Job Instrucion. 6263
2. TWI-JM/Job Methods 4265
3. TWI-JR/Job Relations 4733
4. TWI-JS/Job Safety 3044
Saturday, January 27, 2007
Sejarah Training Within Industry (Part 3)
Kelahiran TWI
Nah, bagaimana dengan Sejarah TWI sendiri di Jepang ? Mengapa TWI begitu menyebar luas di Jepang ?
Mari kita berkilas balik pada sejarah lahirnya TWI. TWI lahir di Amerika pada bulan Agustus 1940, dimana tujuannya adalah dalam rangka persiapan perang. Untuk kebutuhan tsb. diajukan suatu rencana pengadaan pelatihan di perusahaan2 guna penguatan produksi saat terjadinya perang, dengan titik berat pada pelatihan pengawas (penyelia/supervisor). Pelatihan yang dikhususkan tsb. yang kelak dinamakan sebagai TWI. Pelatihan pengawas pada saat tersebut dibagi menjadi 3 item, TWI-JI, JM dan JR.
Konsep dasar dari TWI adalah sebagai berikut :
1. Menghargai manusia : Bila kita mengerjakannya, pasti bisa. Berkeinginan menghadapi tantangan.
2. Pendekatan secara ilmiah : Melihat pekerjaan secara rasional.
3. Berkontribusi pada negara : Melakukan kontribusi yang lebih kepada negara.
Organisa pelaksana TWI di Amerika, pada bulan April 1942 hingga September 1945 ada di bawah koordinasi institusi pemerintah pusat yaitu di bawah komisi sumber daya manusia untuk perang yang mempunyai karyawan 45 orang dan spesialis 10 orang. Untuk bahan pelatihannya sendiri dimulai dari April 1942, dirangkumkan hingga September 1943 (Untuk TWI-JI, JR, JM).
Karakter TWI
Karakter pelatihan TWI adalah sebagai berikut :
1. Terstruktur. Bahan pelatihan TWI dibuat standard, mudah dipelajari dan mudah digunakan.
2. Dilakukan dengan cara diskusi dan praktek
3. Mengutamakan kemampuan(skill) dibandingkan dengan pengetahuan, titik berat bagaimana supaya bisa melakukannya (praktek)
4. Prosedur pelatihan : Dengan cara yang mudah dan segera praktek
Sejarah TWI di Jepang
Akhir thn 1948 General Head Quarter (GHQ) yg dipimpin oleh Mc Arthur memberikan bahan TWI kepada Kementrian Tenaga Kerja, Jepang. (Edisi Inggris).
Mei 1949 Memperjelas tanggung jawab Mentri Tenaga Kerja Jepang dalam pemberi bantuan. Undang-Undang kestabilan pekerjaan bab 30.
Maret 1950 Dimulai pelatihan pendidikan trainer TWI-JI untuk pertama kali.
Oktober 1950 Dimulai pelatihan pendidikan trainer TWI-JR untuk pertama kali.
Januari 1951 Orang-orang yang terkait TWI datang berkunjung ke Jepang.
Sudah ngantuk.... besok pulang ke Indonesia. Senang... sekali. :-)
(Sumber : Nihon Sangyou Kunren Kyoukai)
Thursday, January 25, 2007
Sejarah Training Within Industry (Part 2)
Walaupun program TWI mulai disingkirkan pada akhir perang dunia ke-2, tetapi metode ini diperkenalkan ke negara-negara kalah perang dunia di Eropa dan Asia. Sistem ini diterima dengan sangat baik di Jepang, dimana TWI membentuk sistem yang menjadi budaya kaizen di dunia industri.
Kaizen yang di dunia Barat dikenal dengan "Quality Circles" dipadukan dengan baik oleh Taichi Ono (Bapak Sistem Produksi Toyota) dengan Just In Time. Bahkan ada suatu cerita pada saat Toyota mengembangkan sayapnya ke Amerika Serikat dengan mendirikan NUMMI(New United Motor Manufacturing) pada tahun 1984 bersama dengan General Motor, trainer dari Toyota membawa kopi manual tua training TWI ke Amerika. Manual itu ditujukan untuk membuktikan bahwa pekerja Amerika di NUMMI dapat diajarkan dengan metode "Jepang" yang digunakan di Toyota. Jadi sebenarnya TWI adalah pelopor apa yang sekarang dianggap sebagai kreasi Jepang.
TWI menghasilkan dampak secara langsung terhadap pengembangan dan penggunaan sistem kaizen dan standar kerja di Toyota. Dimana untuk cara kerja diajarkan dengan cara Job Instruction dan metode kaizen merupakan keturunan langsung dari Job Methods, sedangkan Job Relations berdampak terhadap pengembangan struktur Team dan Grup Leader di Toyota.
Singkatnya dengan kata lain, salah satu penyebab keunggulan dari Toyota adalah penerapan TWI yang sangat berhasil.
"Menyadari" hal tersebut, Amerika mulai "menarik kembali" anaknya yang hilang. Berbagai tulisan tentang TWI mulai diterbitkan di Amerika sbb :
1. TWI- The Missing Link to Lean and Kaizen, by Robert Wrona
2. The Roots of Lean, Training Within Industry : The Origin of Kaizen, by Jim Huntzinger
Bahkan "The TWI Institute" (http://twi-institute.org) pada tanggal 5-6 Juni 2007, direncanakan akan menggelar TWI Summit di Orlanda, Florida, Amerika Serikat.
(Referensi : Wikipedia)
Wednesday, January 24, 2007
Jenis-jenis pelatihan TWI
Pengetahuan dan Kemampuan itu adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang pekerjaan
Secara jelas mengetahui detail tentang pekerjaanya
2. Pengetahuan tentang tanggung jawab pekerjaan
Mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab seorang pengawas
3. Kemampuan mengajar
Dapat melakukan pengontrolan pekerjaan dan pelatihan bawahan
4. Kemampuan melakukan perbaikan terus-menerus
Dapat melakukan atau mempunyai kemampuan untuk memperbaiki cara kerja
5. Kemampuan menangani orang
Dapat menangani bawahan dengan baik
6. Kemampuan melakukan pekerjaan dengan aman
Dapat mengontrol keselamatan dan kesehatan kerja di area kerja
Dalam pelatihan TWI, untuk kebutuhan pengawas disediakan training untuk peningkatan 4 kemampuan (skill) diatas. Jenis-jenis pelatihannya adalah sebagai berikut :
1. TWI-JI (Job Instruction), untuk mengajar
2. TWI-JM (Job Methods), untuk melakukan perbaikan terus-menerus
3. TWI-JR (Job Relations), untuk menangani orang
4. TWI-JS (Job Safety), untuk melakukan pekerjaan dengan aman
(Bahan : Pamflet Nihon Sangyou Kunren Kyoukai)
Tuesday, January 23, 2007
Sejarah Training Within Industry (Part 1)
Hanya training pekerjaan yang metodenya diperbaikilah yang akhirnya dapat memperpendek waktu pembelajaran tentang pekerjaan. Pada saat inilah TWI mulai banyak dipakai. Hingga akhir perang dunia ke-2, lebih dari 1.6 juta pekerja dari lebih 16.500 pabrik telah mempunyai sertifikasi ini.
Mengapa TWI menghilang dari Amerika ?
Walaupun TWI lahir di Amerika Serikat, mengapa TWI menghilang dari negara tempat dilahirkannya ? Salah satu teorinya adalah karena industri di Amerika Utara tidak mempunyai lawan bersaing pada tahun 1945. Dengan tidak adanya kompetisi untuk mencapai industri yang efisien, hanya segelintir orang saja yang melihat perlunya melakukan "perbaikan terus menerus", sehingga pemanfaatan sistem TWI menjadi terbengkalai. Di sisi lain negara-negara yang kalah perang seperti Jepang, perlu memembangun kembali industrinya. Untuk kebutuhan tersebut, banyak trainer TWI yang didatangkan ke Eropa dari negara yang menang perang dunia ke-2, sedangkan untuk pengembangan TWI di Jepang dilakukan berdasarkan perintah dari Jendral Mc Arthur selama pendudukan Amerika.
(Referensi : Wikipedia)
Monday, January 22, 2007
Apa itu TWI ?
- Mengajarkan cara kerja
- Cara melakukan kaizen (perbaikan terus menerus)
- Cara berkomunikasi
- Peningkatan keselamatan kerja